87 hari menuju 2022, Kamu kenapa lagi sih ? Apa yang pengen kamu cari dalam hidup ?
Entah mengapa hari ini aku tenggelam lagi dan larut dalam kesedihan yang mendalam. Hari-hari yang kulalui terasa berat dan menyesakkan. Kenangan masa lalu selalu saja terbayang mengahantui setiap langkahku. Aku ingin menyerah dan mati saja.
Aneh rasanya aku berkata "Tuhan, aku menyerah dan ingin mati saja". Aku tahu diriku bukanlah orang yang seperti itu. Sudah banyak hal yang sulit yang terjadi dan menimpa diriku sejak aku kecil yang membuat diriku menjadi sedih dan kecewa tapi aku tetap bertahan. Di hari ini pertama kalinya aku berkata "Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja".
Saat ini tidak ada lagi yang kuharapkan dalam kehidupan, hanya kematian yang ingin aku tuju. Banyak orang yang takut mati karena merasa belum siap dan aku pun begitu. Menghadapi kematian aku pun sama belum siap terlebih dalam kondisiku saat ini. Aku hanyalah pendosa yang belum bisa mensyukuri kehidupan yang tuhan berikan padaku.
Hidupku dari kecil sudah penuh cobaan dan hanya hal-hal buruk saja. Seharusnya dengan berjalannya waktu aku sudah terbiasa dengan hal ini karena inilah yang dinamakan kehidupan. Tapi di hari ini aku ingin berkata " Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja". Hey....Ada apa denganmu dan kenapa kamu bilang begitu " Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja" !.
Saat ini aku merasa lelah, cape dan merasa tidak berguna. Bukankah hal itu hal biasa yang menimpa setiap manusia. Iya, aku tau itu. Lalu kenapa ? Tapi rasa ini seakan-akan tidak hilang selama hampir 5 tahun ini. Aku seakan-akan kehilangan diriku dan apa tujuanku, semuanya terasa gelap dan aku merasa tak sanggup lagi melangkah. Itu adalah sepenggal perdebatan dengan diriku sendiri.
Dulu ketika pertama kali sakit keras dan mungkin akan mati. Aku selalu berusaha dan bertekad ya tuhan sembuhkan penyakitku aku ingin mencapai semua mimpi-mimpiku dan selalu berusaha aku pasti sembuh dan aku pasti sehat kembali. Dan kisah lain ketika kecelakan hal yang sama pun aku berkata Tuhan selamatkanlah aku karena aku belum mencapai cita-citaku.
Ketika kecelakan ada satu momen dimana semuanya terasa kosong dan waktu terasa begitu lambat serta di tambah lagi ada penggalan-penggalan kisah yang telah kulalui dalam hidup ini, jika di ibaratkan seperti halnya menonton film di bioskop tapi film yang kau lihat adalah kehidupanmu sendiri. Pada saat itu aku berpikir oh cuma sampai disini saja kisahku dan rasanya begitu buruk kehidupanku selama ini.
Setelah semua momen itu yang kulalai untuk tetap bertahan hidup, kenapa hari ini aku begitu putus asa dan ingin mati saja ? Ada apa dengan diriku, apa yang salah ? Apa karena masalah orang tua, pekerjaan, percintaan dan kuliah ?. Aku tau itu berat, bertahanlah sebentar lagi dan aku berusaha untuk menenangkan diriku.
Ini adalah ceritaku 87 hari menuju 2022. Tulisan ini aku buat sebagai diary dan aku ingin melihat sejauh mana perubahan yang terjadi dalam hidupku. Tulisan ini juga kujadikan sebagai pembelajaran dalam hidupku untuk senantiasa selalu bersyukur atas setiap nikmat yang telah Tuhan berikan padaku. Saat ini aku sedang berusaha dan mencoba membahagiakan diriku sendiri agar tidak larut dalam kesedihan. Aku sadar setiap peristiwa yang menimpa diriku semuanya itu baik dan saat ini aku sedang berusaha menerimanya.
Saat ini aku sedang mencoba learn, unlearn dan relearn dalam setiap kehidupan. Aku tau saat ini aku dalam keadaan down dan aku berusaha bangkit dari kondisiku saat ini. Seiring berjalannya waktu aku pasti bisa menjadi lebih baik. Dan mungkin di masa depan, ketika aku membaca kembali tulisan ini akan tertawa melihat diriku sendiri. Oh ternyata dulu aku seperti ini dan aku akan berterima kasih kepada diriku yang dulu karena sudah mau berjuang dan berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Peluk hangat untuk diriku sendiri