Tampilkan postingan dengan label Soliloquy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Soliloquy. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Oktober 2021

83 HARI_BELAJAR SETIAP HARI

Ada banyak hal yang tidak ku mengerti di dunia ini dan aku pun bingung harus pergi kemana untuk mencari jawabannya. Mungkin sampai aku mati pun akan takkan pernah berhasil menemukan jawaban itu, tapi aku akan merasa senang jika hampir mendekati jawaban yang ku cari selama ini. 


Belajar setiap hari itu adalah hal yang akan kulakukan sepanjang hidupku. Aku tau ketika belajar sesuatu yang baru ada kesulitan-kesulitan yang harus kulalui untuk dapat menguasai hal yang ku inginkan. Ketika menghadapi moment demi moment kesulitan terkadang ada rasa senang dan terkadang juga ada rasa ingin menyerah. Aku tau hal itu tapi terkadang ketika mempelajari hal baru dan stuck dalam waktu yang lama rasanya aku ingin menyerah dan menghilang dari dunia.


Ketika stuck dalam mempelajari sesuatu rasanya pengen nangis kenapa aku tidak mengerti apapun yang ku pelajari dan timbul pikiran-pikiran negatif lainnya yang menyuruhku untuk berhenti. Apa yang sedang kau pelajari, untuk apa kau belajar ini, demi siapa kau belajar ini,  apa yang ingin kau perjuangkan, dan apakah dunia membutuhkannya ? mungkin itu adalah sederet pertanyaan yang akan muncul dikepalaku. 


Ada satu hal yang pasti kenapa aku mempelajari hal baru walaupun itu susah. Aku tau apa yang ku inginkan, aku tahu apa yang ku mau dan aku melakukan hal itu hanya untuk diriku sendiri. Ya aku belajar sepanjang waktu hanya untuk diriku sendiri. Mungkin terdengar egois tapi itu adalah kenyataannya. Jika aku tak bisa membantu diriku lepas dari kebodohan ini bagaimana aku bisa membantu orang lain. Sebelum kau membantu orang lain, bantulah dirimu terlebih dahulu. Kau bukan Tuhan yang siap membantu orang lain tanpa batasan.


Ketika kau ingin membantu orang lain lihat dirimu terlebih dahulu, jangan kau korbankan dirimu demi membantu orang lain. Oh bukan itu yang ku maksud. Mungkin akan ada yang salah mengartikannya. Untuk membantu orang lain, bantulah sesuai dengan kemampuanmu itulah yang ingin kusampaikan. Membantu orang lain sesuai dengan kesanggupan itu jauh lebih baik daripada kau membantu oranglain sampai kau mengorbankan diri itu sama halnya dengan bunuh diri. Boleh kau membantu orang lain sampai pol-polan jika hal itu dibolehkan oleh agama.

Belajar dan belajar, sepanjang hidup harus di isi dengan belajar. Belajar tak harus lewat sekolah, belajar tak harus lewat buku karena media belajar ada banyak macamnya. Apa tandanya seseorang dikatakan sudah belajar salah satu cirinya Dia telah berubah lebih baik dari hari kemarin. Ingat tanda seseorang telah belajar adalah bukan menjadi lebih baik dari orang lain tapi menjadi lebih baik dari dirinya dimasa lalu baik dalam hal pengetahuan maupun dalam hal perilaku. 


Tulisan ini aku buat sebagai bahan belajar. Ya aku sengaja membuat artikel ini sebagai bahanku belajar dalam menulis. Bukankah semua orang bisa menulis. Ya aku tau itu, tapi tidak semua orang bisa membuat tulisan. Aku menulis ini sebagai bahan latihan dalam menulis. Aku ingin mengetahui sejauh mana perkembanganku dalam dunia kepenulisan. Selain itu aku menulis juga ingin berbagi hal apa yang sudah ku pelajari dan ingin membantu orang lain dengan sedikit ilmu yang kumiliki. Jika tulisan yang aku buat bermanfaat bagi orang lain, aku merasa senang karena dapat membantu orang lain.



Ini adalah 83 hari menuju 2022. semoga aku bisa konsiten dalam membuat tulisan di blog ini



Rabu, 06 Oktober 2021

86 HARI_TERJERAT HUTANG

Hutang lagi...Hutang lagi. Udah bosan rasanya aku mendengar itu. Berhutang adalah pilihan terakhir dalam hidupku dan aku tidak ingin berhutang. Apapun kondisi hidup yang akan menimpaku sebisa mungkin aku tidak ingin berhutang jika merasa tak sanggup untuk membayarnya. Hutang memang menjadi sebuah solusi jika kita memiliki kemampuan untuk membayarnya. Tapi hutang juga akan menjadi sebuah bencana yang akan menghancurkanmu berkeping-keping jika kau tak sanggup untuk membayarnya. 


Sebelum kau memutuskan untuk berhutang baik kepada teman, keluarga, orang lain ataupun ke per bankkan pikirkanlah matang-matang rencana itu. Jika kamu salah perhitungan, hutang akan menjadi bencana yang akan menghancurkanmu. Sudah banyak kasus dan cerita orang yang berhutang dan kisahnya begitu tragis sampai ada yang bunuh diri. Sungguh mengerikan bukan. 


Di dalam bermasyarakat, berhutang merupakan hal biasa yang sering terjadi. Ketika seseorang sedang kepepet untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hutang seakan menjadi sebuah solusi jitu. Namun perlu diingat hutang adalah pilihan terakhir yang harus kamu ambil untuk mengatasi masalah keuanganmu. Berhutang bagi sebagian orang sudah menjadi candu. Orang yang sering berhutang dan tidak memiliki kemampuan untuk membayar biasanya akan berhutang lagi ke orang lain untuk menutupi hutangnya yang lain. 


Gali lobang tutup lobang itu adalah kata keren bagi para penghutang. Gali lobang tutup lobang hal itulah yang dilakukan orang tuaku khususnhya bapakku. Bapak ku dari sejak mudanya sudah memiliki kebiasan berhutang dan ini sudah sangat membahayakan. Kebiasan bapak ku tidak mau menghilang hingga di usia tuanya dan itu sungguh meresahkan. Hutang bapakku dimana-mana sudah menumpuk dan uang hasil dari menghutang itu hilang entah kemana karena tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


Mungkin akan ada sedikit rasa lega jika hutang yang dilakukan bapakku untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi nyatanya uang itu digunakan untuk menyenangkan dirinya sendiri. Sudah cape rasanya melihat ibuku membayar hutang-hutang bapakku, dan kini aku pun ketiban sial karena membayar utang bapakku. Sudah di nasehatin tapi gak mempan. Rasanya orang ini harus diusir dari rumah.


Aku dan mamahku mungkin tidak akan keberatan jika bapakku punya banyak hutang asalkan di membayar hutang-hutangnya. Tapi kenyataannya berbeda dan aku sungguh kesal padanya. Sudah disebutkan bahwa jika kau tak sanggup membayar janganlah berhutang. Hutang akan membuatmu gelisah siang malam dan bikin tak nyenyak tidur.


Orang yang memiliki hutang seharusnya ketar-ketir dan berusaha untuk berkerja lebih maksimal agar mampu membayar semua hutang-hutangnya. Tapi yang dilakukan bapakku sungguh kebalikannya bukannya mikirin buat bayar hutangnya yang ada malah nyusahin keluarga. Etos kerja yang dimiliki bapakku sangat rendah. Dahulu aku berpikir mungkin seiring berjalannya waktu bapakku akan berubah tapi ternyata tetap saja begitu. Apakah ini memang tabiatnya, mungkin jawabannya iya.


Berbicara tentang kebiasan ada sebagian orang yang menyadari bahwa dirinya memiliki kebiasan buruk dan berusaha untuk menghilangkannya. Namun ada sebagian orang lagi yang lebih parah dia tak sadar bahwa dirinya memiliki kebiasan buruk. Orang yang tidak sadar ini yang membahayakan orang lain. Kebiasan buruk itu adalah salah satunya suka berhutang. Bagi yang punya kebiasan berhutang STOP jangan dilakukan lagi. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk salah satu persulit akses untuk melakukan kebiasan buruk dan permudah akses untuk melakukan kebiasaan baik. Dan jangan lupa untuk tetap memantau kebiasaanmu setiap harinya.


Sudah cukup tulisan kali ini, sebenarnya aku ingin menceritakan apa yang kejadian yang bikin aku kesal terkait terjerat hutang ini. tapi ya sudahlah. Ini adalah ceritaku 86 hari menuju 2022. tulisan ini sengaja dibuat untuk sebagai bahan pelajaran khusunya bagiku. 


Selasa, 05 Oktober 2021

87 HARI_Kematian dan Keputusasaan

 87 hari menuju 2022, Kamu kenapa lagi sih ? Apa yang pengen kamu cari dalam hidup ?

Entah mengapa hari ini aku tenggelam lagi dan larut dalam kesedihan yang mendalam. Hari-hari yang kulalui terasa berat dan menyesakkan. Kenangan masa lalu selalu saja terbayang mengahantui setiap langkahku. Aku ingin menyerah dan mati saja. 


Aneh rasanya aku berkata "Tuhan, aku menyerah dan ingin mati saja". Aku tahu diriku bukanlah orang yang seperti itu. Sudah banyak hal yang sulit yang terjadi dan menimpa diriku sejak aku kecil yang membuat diriku menjadi sedih dan kecewa tapi aku tetap bertahan. Di hari ini pertama kalinya aku berkata "Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja". 


Saat ini tidak ada lagi yang kuharapkan dalam kehidupan, hanya kematian yang ingin aku tuju. Banyak orang yang takut mati karena merasa belum siap dan aku pun begitu. Menghadapi kematian aku pun sama belum siap terlebih dalam kondisiku saat ini. Aku hanyalah pendosa yang belum bisa mensyukuri kehidupan yang tuhan berikan padaku. 


Hidupku dari kecil sudah penuh cobaan dan hanya hal-hal buruk saja. Seharusnya dengan berjalannya waktu aku sudah terbiasa dengan hal ini karena inilah yang dinamakan kehidupan. Tapi di hari ini aku ingin berkata " Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja". Hey....Ada apa denganmu dan kenapa kamu bilang begitu " Tuhan aku menyerah dan ingin mati saja" !.


Saat ini aku merasa lelah, cape dan merasa tidak berguna. Bukankah hal itu hal biasa yang menimpa setiap manusia. Iya, aku tau itu. Lalu kenapa ? Tapi rasa ini seakan-akan tidak hilang selama hampir 5 tahun ini. Aku seakan-akan kehilangan diriku dan apa tujuanku, semuanya terasa gelap dan aku merasa tak sanggup lagi melangkah. Itu adalah sepenggal perdebatan dengan diriku sendiri. 


Dulu ketika pertama kali sakit keras dan mungkin akan mati. Aku selalu berusaha dan bertekad ya tuhan sembuhkan penyakitku aku ingin mencapai semua mimpi-mimpiku dan selalu berusaha aku pasti sembuh dan aku pasti sehat kembali. Dan kisah lain ketika kecelakan hal yang sama pun aku berkata Tuhan selamatkanlah aku karena aku belum mencapai cita-citaku.


Ketika kecelakan ada satu momen dimana semuanya terasa kosong dan waktu terasa begitu lambat serta di tambah lagi ada penggalan-penggalan kisah yang telah kulalui dalam hidup ini, jika di ibaratkan seperti halnya menonton film di bioskop tapi film yang kau lihat adalah kehidupanmu sendiri. Pada saat itu aku berpikir oh cuma sampai disini saja kisahku dan rasanya begitu buruk kehidupanku selama ini.


Setelah semua momen itu yang kulalai untuk tetap bertahan hidup, kenapa hari ini aku begitu putus asa dan ingin mati saja ? Ada apa dengan diriku, apa yang salah ? Apa karena masalah orang tua, pekerjaan, percintaan dan kuliah ?. Aku tau itu berat, bertahanlah sebentar lagi dan aku berusaha untuk menenangkan diriku. 


Ini adalah ceritaku 87 hari menuju 2022. Tulisan ini aku buat sebagai diary dan aku ingin melihat sejauh mana perubahan yang terjadi dalam hidupku. Tulisan ini juga kujadikan sebagai pembelajaran dalam hidupku untuk senantiasa selalu  bersyukur atas setiap nikmat yang telah Tuhan berikan padaku. Saat ini aku sedang berusaha dan mencoba membahagiakan diriku sendiri agar tidak larut dalam kesedihan. Aku sadar setiap peristiwa yang menimpa diriku semuanya itu baik dan saat ini aku sedang berusaha menerimanya.


Saat ini aku sedang mencoba learn, unlearn dan relearn dalam setiap kehidupan. Aku tau saat ini aku dalam keadaan down dan aku berusaha bangkit dari kondisiku saat ini. Seiring berjalannya waktu aku pasti bisa menjadi lebih baik. Dan mungkin di masa depan, ketika aku membaca kembali tulisan ini akan tertawa  melihat diriku sendiri. Oh ternyata dulu aku seperti ini dan aku akan berterima kasih kepada diriku yang dulu karena sudah mau berjuang dan berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Peluk hangat untuk diriku sendiri









Senin, 04 Oktober 2021

88 HARI_KESASAR LAGI

Pagi hariku terasa berat dan lemas dikarenakan semalam susah tidur. Bukan hal yang aneh bagiku tidur larut malam karena itu sudah menjadi kebiasaan. Tpi malam tadi rasanya berbeda sekali dengan malam-malam sebelumnya, pada malam itu untuk memejamkan mata saja sulitnya minta ampun. Pikiran-pikiran negatif sangat berisik memenuhi ruang dikepala ku. Cape rasanya. Dan taraa...pagi hariku terasa suntuk karena kurang tidur. 


Jadwal di hari ini adalah aku pergi ke sekolah, membayar angsuran hutang dan pergi ke XL Center. Dua kegiatan utamaku berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun, hanya tersisa satu yaitu pergi ke XL Center. Dimasa pandemi ini segala urusan rasanya terlalu runyam banyak kantor yang tutup salah satunya XL Center yang ada di TangMall City.


Salah satu hal bikin males adalah mengurus kartu SIM Card phone yang bermasalah dan harus ke gerai resmi dalam hal ini ke XL Center. Mengurus kartu SIM Card Phone yang bermasalah dan harus pergi ke XL Center bukan lagi pengalaman pertama bagiku. Sudah beberapa kali aku sering bolak-balik ke XL Center untuk mengatasi masalah yang kuhadapi yaitu kartu XL terblokir karena sudah lewat masa tenggang.


Bolak-balik ke XL Center untuk mengaktifkan kembali kartu XL yang sudah lewat tenggang sudah menjadi hal biasa bagiku. Mungkin ada yang bertanya kenapa kartu XL nya sering ke blokir ? (Hahaha tertawa malu). Sejujurnya karena sering lupa isi ulang pulsa dikarena suka lupa kartu hp mana yang harus di isi. Maklum karena banyak pake nomor HP. 


Mumpung kartu XL baru saja rusak, dan mata gua udah ngantuk

gua bingung mau nulis apa lagi

oke konsepnya begini aja


1. Kartu XL RUSAK

2. DM XLCENTER DI TWITTER

3. CARI ALAMAT XL CENTER TERDEKAT

4. KARENA GAK BISA BACA MAPS

5. KESASAR

6. HP MATI KARENA LOBET

7. GAK BISA PULANG

8. MUTER-MUTER



ini adalah cerita 88 hari menuju ke tahun 2022












Sabtu, 02 Oktober 2021

90 HARI_Orang Tua dan Tunggakan Sekolah

Dilema mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa ini. Dimasa pandemi banyak orang tua siswa yang mengaku kesulitan ekonomi. Alasan itu bagiku terdengar cukup logis apalagi jika hal itu disampaikan pada saat awal-awal pandemi covid-19 merebak di indonesia. Dan alasan tersebut akan saya maklumi.


Namun jika alasan tersebut masih digunakan setelah hampir 2 tahun pandemi covid melanda indonesia, bagiku alasan tersebut terdengar basi dan tidak masuk akal. Mungkin ada yang tidak setuju dengan pendapat gue tapi ya sudahlah. Begini sebagai manusia tentu perlu beradaptasi untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Selama hampir 2 tahun ini, sebagai orang tua harusnya sadar untuk segera mencari penghasilan tambahan agar dapat membiayai sekolah anaknya. Bukan menjadikan pandemi sebagai alasan untuk tidak membayar uang sekolah.


Ada banyak kasus orang tua yang menunggak biaya sekolah ya salah satunya kemiskinan. Ya kemiskinan adalah racun yang harus di hilangkan dari kehidupannmu. Sebagai orang tua tentunya harus sadar ketika memiliki anak dan ingin memasukkan ke sekolah. Tentu ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan orang tua untuk anaknya bersekolah sebagai bentuk tanggung jawab orang tua.Tapi sayangnya ada saja orang tua yang masih lalai dan membiarkan anaknya menunggak biaya sekolah. 


Terkadang ada orang tua yang tidak punya otak tapi memiliki anak dan ingin menyekolahkan anaknya tanpa membayar. What..... ! Ketika pertama kali memutuskan untuk memiliki anak seharusnya orangtua sadar bahwa ada tanggung jawab besar dalam membesarkan anak dan hal itu tidak bisa dihindari. Jika lalai dari tugas itu seharusnya mereka tidak pantas disebut orangtua tapi orang dewasa bangsattt. Bajingan....!!!


tulisan ini masih belum selesai, ntar di sambung lagi


ini adalah ceritaku 90 hari menuju 2022

Jumat, 01 Oktober 2021

91 HARI_TRAUMA: KAMU KENAPA LAGI SIH ?

91 HARI_TRAUMA: KAMU KENAPA LAGI SIH ?


Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2021.  Ada begitu banyak cerita yang telah terjadi sepanjang tahun ini. Ada cerita bahagia, sedih, kecewa dan lain sebagainya. Di sepanjang tahun ini hari-hari yang ku lalui terasa menyesakkan, begitu menyakitkan bukan berarti sepanjang hari di isi kesedihan, tapi memang lebih banyak hal yang menyakitkan menimpa diriku di sepanjang tahun ini.


Hal baik dan hal buruk yang menimpa diri kita merupakan sesuatu hal wajar terjadi dan itu adalah bagian dari takdir hidup kita. Sebagai manusia, diriku ini begitu lemah. Ya memang manusia itu lemah. Tapi sebagai orang dewasa diriku ini begitu rapuh. Hampir setiap peristiwa yang ku ingat adalah peristiwa sedih saja.


Kisah sedih atau menyakitkan memang lebih mudah di ingat oleh manusia daripada kisah bahagia dan hal itu juga terjadi padaku. Aku menyadari bahwa hal ini tidaklah baik dan perilaku ini harus segera dihilangkan. Memang terasa berat tapi perlu dicoba. Kisah sedih atau menyakitkan yang menimpa diri kita adakalanya itu berubah menjadi hal yang menakutkan seperti trauma.


Jujur saja aku juga memiliki rasa trauma yaitu skripsi. Sebenarnya skripsi bagiku itu mudah tapi aneh rasanya kok begitu sulit. Bukan berarti aku tidak menguasai apa topik penelitian yang aku bahas di skripsi. Tapi aku tidak bisa menulis.


Sebenarnya bukan skripsi yang buat aku trauma, tapi menulis ya menulis itu adalah traumaku. Bukan entah kenapa menulis menjadi traumaku. Menulis bagiku merupakan hal begitu menakutkan, menyeramkan dan hal-hal negatif lainnya yang selalu menghiasi pikiranku. Aku baru menyadari hal ini dan kenapa aku tidak menyukai menulis hal itu berhubungan dengan kisah masa lalu di waktu smp.


Sejujurnya aku lupa seperti apa kejadiannya tapi yang ku ingat adalah kata-kata dan sikap yang begitu menyakitkan dari guruB.Indo yang diberikan padaku. Aku tau, aku memang tak pandai dalam menulis atau membuat cerita tapi perasaan itu begitu menyakitkan. Tidak menghargai hasil jerih payahku dalam hal menulis itu adalah sesuatu hal buruk. 


Sejujurnya ada banyak hal buruk yang terjadi di SMP, aku sempat berpikir bahwa smp islam itu adalah tempat yang bagus dalam menuntut ilmu tapi sayang di sana guru-gurunya kek bangsat semua. Aku menyadari seharusnya hal itu tidak perlu terjadi tapi sayangnya itu adalah kenyataan.


Entah mengapa sampai saat ini, di usia yang ke 29 tahun hal-hal yang tampak islami begitu buruk. Aku adalah seorang muslim. Tapi entah kenapa ketemu orang yang terlihat islami yang tampak adalah hal keburukan, apa yang mereka katakan berbeda dengan apa yang mereka lakukan. Jujur saja sampai sekarang aku bingung kenapa hal itu terjadi. Dipikiranku semakin baik orang memahami agama seharusnya semakin baik pula orangnya tapi sayangnya di kenyataan hal itu tidak terjadi, dan sampai saat ini masih aku anggap sebagai kasusitik saja.


Meskipun ku anggap sebagai kasusitik saja, terkadang aku masih saja terganggu. Mudah-mudah di suatu saat aku bertemu dengan orang yang pemahaman dan pengamalan agama nya baik. Jika bertemu dengannya aku ingin berdiskusi dan menanyakan hal itu kenapa terjadi.


Mungkin tulisan di artikel ini terasa begitu random. Jujur saja tulisan ini dibuat untuk mengatasi rasa traumaku bahwa aku tidak bisa menulis. Tulisan ini dibuat bukan sebagai ajang pembuktian bahwa aku tidak seperti orang itu katakan. Aku menulis karena memang aku suka menulis. Aku menulis untuk membagikan setiap ilmu yang aku punya. Menulis membuat aku bahagia dan aku senang melakukannya. Ini adalah ceritaku 91 HARI MENUJU 2022